Pasir Silika




Silika atau dikenal dengan silikon dioksida (SiO2) merupakan senyawa yang banyak ditemui dalam bahan galian yang disebut pasir kuarsa, terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan feldsfar. Pasir silika mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 (skala Mohs), berat jenis 2.65, titik lebur 1715 C, bentuk kristal hexagonal, panas spesifik 0.185, dan konduktivitas panas 12-1000C.

Silika biasa diperoleh melalui proses penambangan yang dimulai dari menambang pasir kuarsa sebagai bahan baku. Pasir kuarsa tersebut kemudian dilakukan proses pencucian untuk membuang pengotor yang kemudian dipisahkan dan dikeringkan kembali sehingga diperoleh pasir dengan kadar silika yang lebih besar bergantung dengan keadaan kuarsa dari tempat penambangan. Pasir inilah yang kemudian dikenal dengan pasir silika atau silika dengan kadar tertentu.

Silika biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dengan berbagai ukuran tergantung aplikasi yang dibutuhkan seperti dalam industri ban, karet, gelas, semen, beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, pasta gigi, dan lain-lain. Untuk proses penghalusan atau memperkecil ukuran dari pasir silika umumnya digunakan metode milling dengan ball mill untuk menghancurkan ukuran pasir silika yang besar-besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, silika dengan ukuran yang halus inilah yang biasanya bayak digunakan dalam industri.

Saat ini dengan perkembangan teknologi mulai banyak aplikasi penggunaan silika pada industri semakin meningkat terutama dalam penggunaan silika pada ukuran partikel yang kecil sampai skala mikron atau bahkan nanosilika. Kondisi ukuran partikel bahan baku yang diperkecil membuat produk memiliki sifat yang berbeda yang dapat meningkatkan kualitas. Sebagai salah satu contoh silika dengan ukuran mikron banyak diaplikasikan dalam material building, yaitu sebagai bahan campuran pada beton. Rongga yang kosong di antara partikel semen akan diisi oleh mikrosilika sehingga berfungsi sebagai bahan penguat beton (mechanical property) dan meningkatkan daya tahan (durability). Selama ini kebutuhan mikrosilika dalam negeri dipenuhi oleh produk impor. Ukuran lainnya yang lebih kecil adalah nanosilika bnyak digunakan pada aplikasi di industri ban, karet, cat, kosmetik, elektronik, dan keramik. Sebagai salah satu contoh adalah pada produk ban dan karet secara umum. Manfaat dari penambahan nanosilika pada ban akan membuat ban memiiki daya lekat yang lebih baik terlebih pada jalan salju, mereduksi kebisingan yang ditimbulkan dan usia ban lebih pajang daripada produk ban tanpa penambahan nanosilika.

Untuk memperoleh ukuran silika sampai pada ukuran nano/ mikrosilika perlu perlakuan khusus pada prosesnya. Untuk mikrosilika biasanya dapat diperoleh dengan metode special milling, yaitu metode milling biasa yang sudah dimodifikasi khusus sehingga kemampuan untuk menghancurkannya jauh lebih efektif, dengan metode ini bahkan dimungkinkan juga memperoleh silika sampai pada skala nano. Sedangkan untuk nanosilika bisa diperoleh dengan metode-metode tertentu yang sekarang telah banyak diteliti diantaranya adalah sol-gel process, gas phase process, chemical precipitation, emulsion techniques, dan plasma spraying & foging proses (Polimerisasi silika terlarut menjadi organo silika).

Sebagai tambahan adalah bahwa utilisasi kapasitas produksi industri silika lokal belum maksimal, baru 50% dari kapasitas maksimal yang ada. Hal ini disebabkan karena produk silika lokal yang dihasilkan belum memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasar yaitu silika dengan ukuran sub mikron, sementara hasil produksi silika lokal berukuran ≥ 30 µm.  Dengan cadangan bahan baku silika yang melimpah dan potensi pasar yang masih terbuka lebar maka perlu dicarikan solusi agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal bagi perkembangan industr

Beberapa Fungsi Pasir silika yang kerapdi jumpai di masyarakat adalah sebagai berikut


1.  Sand Filter pada WTP (water treatment Plant)

Pasir Silika banyak digunakan sebagai media unit penyaring pasir di industri-industri. Baik menggunakan tekanan pompa maupun tidak bertekanan. Biasanya pasir silika yang digunakan sebagai media penyaring dibuat bertahap dalam susunan kerapatan medianya, artinya ukuran pasir silika yang digunakan tersusun rapi dari ukuran yang halus, sedang dan makin kasar di posisi paling bawah tangkinya. Pengaturan tersebut dimaksudkan untuk memperkecil hambatan terhadap laju aliran airnya agar debitnya tercapai dan tidak ada tekanan balik yang berarti terhadap pompa umpan penyaringnya.

 
2. Aplikasi Sand Blasting

Dengan memanfaatkan sifat fisika pasir silika yang abrasive maka banyak dilakukan kegiatan sand blasting yaitu menyemprotkan pasir silika ukuran mesh tertentu biasanya 14-20 atau mesh 16-30 dengan menggunakan mesin bertekanan kepada permukaam logam dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran seperti kerak, karat, cat, minyak, lemak dan juga bertujuan untuk menimbulkan profile pada suatu permukaan sehingga pada saat dilakukan pengecatan akan lebih merekat kuat.

 

3. Bahab baku Pembuatan beton ringan Aerasi

Pasir Silika juga digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan beton-aerasi ringan yang mulai banyak dipakai pada konstruksi sipil karena beberapa kelebihannya seperti ukurannya akurat, lurus tidak melengkung, sudutnya tepat, permukannya halus dengan pori-pori rapat, warnanya putih homogen tidak belang-belang dan yang jelas kuat tapi ringan.



4. Bahan Baku Semen Instan / Mortar

Mortar adalah produk bahan bangunan berupa semen instan siap pakai berbahan dasar pasir silika mesh tertentu, semen, bahan pengisi dan aditif (bahan tambahan) dicampur secara homogen dengan komposisi tertentu sehingga menghasilkan produk semen instan berkualitas tinggi, memiliki daya rekat yang baik, serta mencegah retak rambut pada dinding.

 

5. Bahan pencampur pembuatan Tiang Pancang / Industri Beton

Pasir Silika sekarang mulai banyak dipakai di industry pembuatan produk beton seperti tiang pancang, pembatas jalan, saluran air siap pakai dll. Pemilihan Pasir Silika sebagai aggregate produk beton mulai menggeser volume pemakaian aggregate kasar seperti kerikil dan batu pecah. Salah satu kelebihannya bisa jadi karena partikelnya bisa diatur lebih homogen sesuai kemauan dan butirannya seperti Kristal menghasilkan produk beton jadi lebih halus dan padat.

 

6. Industri Water glass

Waterglass dapat dibuat melalui proses peleburan pasir silika dengan alkali. Kandungan dalam waterglass, terutama berupa SiO2 dan Na2O mempunyai berbagai kegunaan tergantung pada komposisinya masing-masing. Biasanya waterglass digunakan pada industri sabun atau deterjen, kertas, tekstil, keramik, digunakan untuk pembersihan logam, pembuatan silika gel, dan lain sebagainya.



Hub : CV. MITRA WATER Jl.MAWAR 43 Surabaya Telp : 031-5454849 , 99242350  Fax : 031-5313509, Hp : 081234590404, 087854449399, 085733669931, PIN BB : 5B1540B3 Email : mitrausman@yahoo.co.id  Website: http://supplierfilterair.com Cabang Malang : Jl. Candi Telaga Wangi No. 48 Malang. HP : 082233334224